Rabu, 07 Juni 2017

Pengelolaan Kelas


MENGAPA KELAS PERLU DIKELOLA SECARA EFEKTIF
            Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Manajemen kelas dapat melemahkan keterlibatan murid dalam pembelajaran aktif, pemikiran, dan konstruksi pengetahuan sosial.

Isu Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pada semua level pendidikan, manajer kelas yang baik mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran yang optimal, menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerja sama, mengatasi problem secara efektif, dan menggunakan strategi komunikasi yang baik.

Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau
Walter Doyle (1986) mendekripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya:
  • Kelas adalah multidimensional
  • Aktivitas terjadi secara simultan
  • Hal-hal terjadi secara tepat
  • Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi
  • Hanya ada sedikit privasi
  • Kelas punya sejarah

Memulai dengan Benar
1.      Menyampaikan aturan dan prosedur yang Anda gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinya
2.      Mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran.
Dengan membangun ekspetasi, aturan, dan aktivitas rutin di minggu-minggu awal ini akan membantu memperlancar kegiatan kelas Anda dan memudahkan pengembangan lingkungan kelas yang positif.

Penekanan pada Instruksi dan Suasana Kelas yang Positif
Para peneliti di bidang psikologi pendidikan senantiasa menemukan bahwa guru yang membimbing dan menata kegiatan kelas secara kompeten jauh lebih aktif ketimbang guru yang hanya menekankan pada disiplin.

Tujuan dan Strategi
1.      Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan.
2.      Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

MENDESAIN LINGKUNGAN FISIK KELAS
Prinsip Penataan Kelas
  • Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
  • Pastikan bahwa Anda dapat dengan mudah melihat semua murid.
  • Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
  • Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.
Gaya Penataan
  • Gaya auditorium: Gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.
  • Gaya tatap muka: Gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap
  • Gaya off-set: Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
  •  Gaya seminar: Gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
  • Gaya klaster: Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG POSITIF UNTUK PEMBELAJARAN
Strategi Umum
Menggunakan Gaya Otoritatif. Gaya manajemen kelas otoritatif berasal dari gaya parenting. Guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Strategi manajemen kelas otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi strategi ini masih menggunakan sedikit monitoring murid.

Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran.

Gaya manajemen kelas yang permisif member banyak otonomi pada murid tapi tidak member banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka.

Mengelola Aktivitas Kelas Secara Efektif.
  • Menunjukkan seberapa jauh mereka “mengikuti”.
  • Atasi situasi tumpang-tindih secara efektif.
  • Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran.
  • Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang.
Membuat, Mengajarkan, dan Mempertahankan Aturan dan Prosedur
  • Membedakan aturan dan prosedur
  • Mengajarkan aturan dan prosedur
Mengajak Murid untuk Bekerja Sama
  • Menjalin hubungan positif dengan murid
  • Mengajak murid untuk berbagai dan mengemban tanggung jawab
  • Beri hadiah terhadap perilaku yang tepat

MENJADI KOMUNIKATOR YANG BAIK
A. Keterampilan Berbicara
     Berbicara di Depan Kelas dan Murid
·         Pesan “kamu”: Gaya komunikasi yang tidak diinginkan di mana pembicara tampak menghakimi orang lain menempatkannya dalam posisi defensif.
·         Pesan “aku”: Gaya komunikasi yang merefleksikan perasaan pembicara dan lebih baik ketimbang pernyataan “kamu” yang mengandung nada menghakimi.
·         Gaya agresif: Salah satu gaya dalam menangani konflik di mana orang cenderung “galak” kepada orang lain dan bersikap menuntut, kasar, dan bermusuhan.
·         Gaya manipulatif: Salah satu gaya dalam menangani konflik di mana orang berusaha untuk mendapatkan keinginannya dengan cara membuat orang lain merasa bersalah atau kasihan kepadanya.
·         Gaya pasif: Salah satu gaya dalam menangani konflik di mana orang bersikap non-asertif dan pasrah dan tidak mau memberi tahu orang lain tentang apa yang mereka inginkan.
·         Gaya asertif: Salah satu cara menangani konflik di mana orang mengekspresikan perasaan mereka, meminta apa yang mereka inginkan, mengatakan tidak pada apa-apa yang tidak mereka inginkan, dan bertindak demi kepentingan terbaik mereka.  
      
      B. Keterampilan Mendengar
Mendengar aktif: Gaya mendengar yang memberi perhatian penuh pada pembicara, memfokuskan diri pada isi intelektual dan emosional dari pesan.
      
       C.     Berkomunikasi Secara Nonverbal
·         Ekspresi wajah dan komunikasi mata
·         Sentuhan
·         Ruang
·         Diam

MENGHADAPI PERILAKU BERMASALAH
Strategi Manajemen
  •  Intervensi minor
  •  Intervensi moderat
  • Menggunakan sumber daya lain
  • Mediasi teman sebaya
  • Konferensi guru-orangtua
  • Minta bantuan kepala sekolah atau kenselor
  • Cari mentor
Menghadapi Agresi
  • Perkelahian
  • Bullying
  •  Perkembangan atau permusuhan terhadap guru
Program Berbasis Kelas dan Sekolah
  • Program pengayaan kompetensi sosial
  • Proyek peningkatan kesadaran sosial-pemecahan problem sosial
  • Program kompetensi sosial untuk remaja muda
  • Tiga C dalam manajemen kelas dan sekolah
  • Dukungan bagi pengelolaan kelas berpusat pada pembelajaran: Classroom Organization and Management Program (COMP)



0 komentar:

Posting Komentar